Luka dihunus pisau dari kau
Parut dikoyak kan dari dia
Aku kira sudah kering sepenuhnya
Terima kasih
Dari itu aku bangkit bertatih
Pisau ku tarik perlahan walau hampir membenam jantung
Parut ku jahit halus biar tak nampak tanda
Bangga
Kerna dipenghujungnya aku bisa
Aku hampir mati dicaci dimaki dibiarkan sendiri
Apa lagi?
Aku dihalau jauh terasing
Hanya aku sendiri
Sakit
Hingga terhenti nafas merabak duka
Cukup untuk buat aku buta
Cukup untuk buat aku sengsara
Saat ini
Aku bukan seorang yang prejudis
Aku optimis
Segalanya aku hakis
Sedikit pun tiada sinis
Sebaliknya semakin kritis
Kritis dengan kekangan yang mampir
Sudah cukup matang menangkis
Selamat tinggal masa lalu
Pegang erat tanganku, masa depan
No comments:
Post a Comment